Manado –
Program Padat Karya Dirjen Hubungan Laut Kementerian Perhubungan mulai digelar di kantor Kesyahbabdaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Manado.
Anggota Komite II DPD RI Ir Stefanus BAN Liow MAP, mengatakan kegiatan padat karya merupakan wujud sinergitas Komite II DPD RI dengan salah satu mitra kerja yaitu Kementerian Perhubungan, khususnya Direktorat Jenderal Hubungan Laut.
“Maksud kegiatan ini adalah mendorong pembangunan di daerah untuk mendukung kebijakan strategis Pemerintah dalam rangka pemulihan ekonomi nasional,” kata Senator SBANL saat memberikan sambutan sekaligus membuka kegiatan tersebut, Senin (12/04).
Kata SBANL, program tersebut membantu meringankan beban masyarakat dan mengurangi pengangguran, serta masyarakat miskin. Selain untuk memupuk rasa kebersamaan, gotong royong, dan partisipasi masyarakat.
Meningkatkan kualitas dan kuantitas pemberdayaan masyarakat, mewujudkan peningkatan akses masyarakat miskin, perempuan, anak, dan kelompok marginal kepada pelayanan dasar, dengan berbasis pendekatan pemberdayaan masyarakat, serta membangkitkan kegiatan sosial dan ekonomi masyarakat.
“Solusi atas penciptaan lapangan kerja dapat diwujudkan melalui kegiatan pembangunan secara swakelola dan padat karya tunai,” ujar SBANL.
SBANL mengatakan mekanisme kerja ini akan terus dilakukan sebagai perwujudan DPD RI sebagai wakil daerah bersama Pemerintah hadir untuk daerah dan masyarakat.
“Diharapkan program ini berjalan secara berkelanjutan sehingga terus memberikan manfaat bagi masyarakat di daerah,” kata dia.
Senator SBANL juga memberikan apresiasi terhadap Direktorat Jenderal Perhubungan Laut karena program tersebut menyerap tenaga kerja lokal sehingga memberikan manfaat untuk peningkatan produksi dan nilai tambah, perluasan kesempatan kerja, dan perluasan aksesibilitas pelayanan dasar.
Kepala Kantor Kesyahbandaran dan otoritas laut pelabuhan kelas III Manado Kapten Mozes Karaeng mengatakan, untuk Provinsi Sulut, program padat karya dilakukan di 8 pelabuhan.
“8 pelabuhan di Provinsi Sulut melaksanakan program padat karya ini dengan besaran anggaran yang sama. Yang dilibatkan adalah masyarakat kurang mampu untuk membantu mereka menghadapi pandemi Covid-19,” kata dia.(andresiwi)