Manado –
Pasukan Manguni Makasiow fokus lahirkan kembali Budaya Mapalus, yang mulai terkikis di era digital saat ini.
Terbukti, Pasukan Manguni Makasiow dibawah komando Panglima Besar Andy Rompas turun lapangan membantu korban tanah longsor di Manado khususnya di Kelurahan Tingkulu, Kecamatan Wanea, Kota Manado.
Sebelumnya pasukan adat tersebut juga telah berbagi kasih sekaligus membantu korban bencana di Mamuju, Sulawesi Barat.
Pasukan adat tersebut mengakui bahwa kerja dan bantuan mereka dilandaskan dengan ciri khas orang Minahasa yang juga punya slogan manusia hidup untuk menghidupkan orang lain (Sitou Timou Tumou Tou) menjadi pendorong Rompas dan kawan-kawan hadir meringankan beban dari masyarakat.
“Program membangun kembali rumah yang hancur karena longsor adalah bentuk budaya Mapalus (saling bergotong royong). Itulah yang sementara kami lakukan untuk saudara kami Willy Rantung yang terkena tanah longsor,” ucap Rompas, Senin (15/2).
Rompas mengharapkan Mapalus yang menjadi ciri khas orang Minahasa harus tetap menjadi budaya yang tidak hilang dalam kehidupan bermasyarakat.
Keluarga korban pun sangat bersyukur atas kehadiran pasukan Manguni Makasiow yang rela buang waktu dan tenaga untuk membantu meringankan beban keluarga pasca ditimpa bencana tanah longsor.
“Saya bersama keluarga mengucapkan terima kasih atas semua bantuan yang telah diberikan. Tuhan Yesus Memberkati Pasukan Manguni Makasiow,” kata Willy Rantung.
(FalenJaksen)