Manado, Vox Sulut.Co.id – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Wanua Wenang Manado terus melakukan terobosan. Kali ini program pro rakyat dilakukan dengan cara memberikan keringanan kepada warga dengan cara memberikan pemasangan gratis. Bahkan tak main-main, program ini akan dilakukan selama lima tahun mulai 2025 hingga 2029.
“Biaya pemasangan gratis ini diambil dari CSR PDAM serta disubsidi oleh pemerintah kota Manado selaku pemilik perusahaan,” tegas Dirut PDAM Meiky Taliwuna, saat berkunjung ke sekretariat Aliansi Pers Manado (APM), Senin (2/9) sore.
Sementara itu, terkait pelayanan air bersih di Kota Manado, Dirut menambahkan pelayanan bagi masyarakat Kota Manado akan menjadi prioritas utama.
“PDAM Kota Manado terus berbenah untuk meningkatkan pelayanan air bersih bagi masyarakat Kota Manado, strategi Pemkot Manado dan PDAM untuk mencapai cakupan pelayanan 80 Persen sebagaimana menjadi salah satu syarat untuk Kota Madia,” ujarnya.
Taliwuna juga menjelaskan terkait rencana PDAM dan Pemkot Manado untuk meningkatkan cakupan pelayanan tentunya ada kaitan dengan produksi. “Cakupan pelayanan saat ini masih diangka kurang lebih 20 Persen. Jadi misalkan dari 100 rumah pelayanan PDAM baru sekitar 20.000 yang bisa terlayani atau dilayani saat ini. Kalau produksi itu berarti harus ada pembangunan instalasi baru, saat ini instalasi pelayanan hanya 20 persen saja,” jelas Taliwuna.
Ia pun menambahkan, tahun ini sudah dalam proses pembangunan yaitu instalasi pengolahan air di Lotak Pineleng yang akan dibangun 150 liter per detik, jadi kalau di konversi sekitar di 12.000 pelanggan atau sambungan rumah.
“Proyek ini sementara dikerjakan oleh PUPR Kota Manado, berharap Desember nanti sudah bisa berproduksi sehingga dengan demikian ada lokasi yang saat ini masih dibagi-bagi pelayanannya yang masing-masing bisa 1×24 jam,” tandasnya.
Jadi yang terdampak nanti adalah bagian Teling Teling Atas, Teling bawah, Mahakeret Timur dan Barat serta Lawangirung.
“Nantinya setelah selesai pipa ini dibangun di Bulan Desember itu sudah bisa 24 jam karena pihak Pemkott Manado sudah menata sekitar 25 Miliar di APBD,” terangnya sembari menyebut Januari tahun depan juga akan dibangun di Malalayang Krida 150 liter per detik itu juga bisa 12.000 sambungan rumah atau pelanggan jadi total ada sekitar 24.000.
Lagi menurut Taliwuna di Lotak juga akan dibangun lagi karena saat ini di Lotak sistemnya memang masih pakai sistem pasir cepat, jadi hanya pakai saringan pasir.
”Tentunya ini akan beresiko kalau ada hujan keras karena tidak bisa berproses karena sudah masuk dengan air becek atau pece sehingga produksi terhenti, kalau produksi terhenti otomatis pelayanan terganggu,” imbuhnya.
Ia menegaskan tahun depan semua pembangunan instalasi sudah selesai, tinggal bagaimana mengalirkan air tersebut. Jadi tidak ada yang diprioritaskan karena semua prioritas tanpa ada syarat selama rumah tersebut berdiri di Kota Manado gratis.(vsc)