Kezia Kamu dan Edgar Sondakh, Capas Utusan Manado dan Sangihe Wakili Sulut ke Paskibraka Tingkat Nasional

oleh -233 Dilihat
Edgar dan Kezia, foto bersama Kaban Kesbangpol Sulut

Manado, VoxSulut.Com – Setelah melalui proses seleksi selama beberapa hari yang dilkukan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Sulawesi Utara beserta Tim, akhirnya Kezia Kamu siswa SMA Rex Mundi, Calon Paskibaraka (Capas) utusan Manado dan Edgar Sondakh siswa SMA Lentera Harapan, Capas utusan Sangihe, terpilih mewakili Sulut menjadi Paskibaraka Nasional tahun 2023, yang nantinya akan bertugas pada upacara di istana negara 17 Agustus nanti.

Nathaniel Shawn Edgar Sondakh Capas utusan Kabupaten Sangihe anak dari Ferdy Sondakh dan Gaby Boham serta Kezia Ziva Varzea Kamu, anak dari Arni Nico Kamu serta Pdt. Dr Nova Conny Massie, MTh, yang kini melayani sebagai Ketua BPMJ GMIM Baitel Eris Wilayah Tandengan, berhasil unggul dalam tahapan proses seleksi yang diikuti 32 siswa urusan 15 kabupaten/kota se Sulut.

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Sulawesi Utara Ferry Sangian, memastikan penilaian untuk Paskibraka Tingkat Nasional telah dilakukan secara objektif.

“Sesuai harapan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, proses seleksi Anggota Paskibraka harus sesuai tahapan dan objektik untuk mendapatkan sumber daya manusia yang unggul, berkiprah di tingkat nasional regional maupun global,” ujar Sangian.

Dijelaskan Ferry Sangian, tahapan seleksi tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, karena dilakukan secara online, yaitu setiap nilai peserta wajib diisi tim penilaian dalam satu aplikasi sehingga tidak bisa diotak-atik kembali.

Sistem yang diikuti para calon Paskibraka hasilnya bisa langsung diketahui oleh masing masing peserta melalui setiap akun masing masing.

Hal ini juga ikut dipertegas Kepala Bidang Ideologi Wawasan Kebangsaan dan Karakter Bangsa Kesbangpol Sulut, Hendra Tambayong.

“Dengan sistem online ini, maka nilai yang didapat adalah murni. Anak yang dari petani pun ketika nilainya tinggi, bisa tembus ke nasional. Setiap nilai harus diisi hari itu juga. Misalnya tes kesehatan hari ini, nilainya harus diisi hari ini, kalau tidak, tidak bisa dibuka untuk tahapan penilaian selanjutnya,” jelas Hendra.

Adapun proses seleksi untuk perwakilan Provinsi Sulut ke tingkat nasional, diikuti 32 Paskibraka dari hasil seleksi 15 kabupaten dan kota, yaitu mereka yang meraih peringkat 1 dan 2 di setiap daerah.

“Peringkat 1 dan 2 di setiap kabupaten dan kota otomatis jadi calon Paskibraka tingkat provinsi. Untuk tingkat provinsi tidak ada nama yang di luar peringkat 1 dan 2 di kabupaten dan kota kecuali sesuai kebutuhan, misalnya ada yang dikirim ke tingkat nasional, maka harus dicari pengganti untuk tingkat provinsi,” tambah Hendra.

Ke-32 siswa mengikuti proses seleksi di Bapelkes Sulut oleh Tim Penilai Calon Paskibraka Provinsi Sulut yang terdiri dari berbagai unsur yaitu Kesbangpol Sulut, Duta Pancasila Paskibraka Indonesia (DPPI Pusat dan Sulut, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Unsur Tim Dokter Dinas Kesehatan Sulut serta perwakilan TNI dan Polri.

Dalam tahapan seleksi, para peserta dites untuk kesehatan, pengetahuan peraturan baris berbaris (PBB), kesemaptaan, parade, intelegensia umum dan wawancara.

“Setelah semua tahapan itu kami lakukan hasilnya sudah diketahui bersama dan tidak bisa lagi diganggu gugat, untuk puteri atas nama Kezia Kamu dari Manado dan putera Edgar Sondakh dari Sangihe,” tegasnya.(vsc)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.