Felly Runtuwene Seriusi Masalah Stunting di Sulawesi Utara

oleh -213 Dilihat
Felly Runtuwene

Minsel, Voxsulut. Com –
Stunting atau kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi di seribu hari pertama kehidupan anak menjadi perhatian serius Pemerintah Republik Indonesia dalam hal ini Presiden dan Wakil Presiden.

Hal inipun juga menjadi perhatian serius Ketua Komisi IX DPR RI Felly Estelita Runtuwene (FER). Untuk mencegah hal tersebut berkembang di Indonesia khususnya di Sulawesi Utara (Sulut), anggota MPR RI dari Sulut tersebut mengadakan sosialisasi tentang Stunting.

“Jangan sampai kita kehilangan masa depan anak-anak kita tentang infeksi gizi. Ini problem kita, tanda awas bagi kita semua,” Ungkapnya saat dikonfirmasi seusai melaksanakan kegiatan Sosialisasi oleh Balai Besar POM bersama Komisi IX DPR RI di Kelurahan Torout Kecamatan Tompaso Baru dan Kecamatan Tumpaan Kelurahan Tumpaan, Rabu (13/4).

Dalam sosialisasi tersebut, FER berharap semua lapisan masyarakat peduli dengan masalah stunting itu sendiri. Menurutnya bahwa peran semua pihak dapat menurunkan angka stunting di Sulawesi Utara. Apalagi sesuai data, angka stunting masih ada di kisaran 27% sedangkan target pemerintah sampai pada tahun 2024 angka penurunan prevelensi hingga 14%.

“Ini yang harus kita perhatikan bersama. Ini problem kita, ini harus menjadi tanda awas bagi kita semua. Berbicara hal ini, tentunya hal penting harus kita pahami dan lakukan baik saat masih mengandung maupun 1000 hari pertama anak. Pemenuhan gizi sangat diperlukan. Pemberian asi juga sangat penting, ini merujuk pada orang tua untuk mengkonsumsi makanan bergizi agar supaya anak mendapatkan asi yang baik. Kebersihan rumah juga sangat diperlukan. Penggunaan air bersih juga harus menjadi perhatian,” Ujarnya sambil berharap semua provinsi di Indonesia termasuk Sulawesi Utara harus berkaca pada Provinsi Bali dalam angka penurunan prevelensi.

“Di Bali penurunan prevelensinya sampai pada angka 10%. Kita belajar dari situ, apasih yang pemerintah daerah itu lakukan? Jadi memang ini bicara masalah kekurangan gizi atau gizi buruk ini tidak lepas dari infrastruktur itu sendiri. Bagaimana air bersih, bagaimana rumah mereka bagaimana jamban mereka,” Harapnya.

Pun, FER berharap pemerintah provinsi sampai pada pemerintah desa/kelurahan untuk tetap menyampai-nyampaikan terkait permasalahan stunting ini.

“Ini harus disampaikan agar ada kesadaran dari masyarakat,” Tegasnya.

Adapun, kepala Balai Besar POM di Manado, Dra. Hariyani., Apt dalam kegiatan tersebut mengharapkan masyarakat untuk cerdas memilih bahan pangan serta obat-obatan.

“Jadi melalui kegiatan ini kita melakukan edukasi kepada masyarakat agar cerdas memilih bahan pangan untuk memenuhi gizinya ataupun obat-obatan,” Ujar Hariyani.

Turut mendampingi kegiatan tersebut wakil ketua komisi III DPRD Provinsi Sulawesi Utara, Stela Runtuwene. (FalenJaksen)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.